
LATANSA-Kudus, Gemuruh riuh tepuk tangan memenuhi langit-langit Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus ditemani bulan yang menuju purnama. Pada malam hari kemerdekaan 17 Agustus 2024 santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus mengisi Dirgahayu Republik Indonesia dengan menggelar Malam Inagurasi. Kegiatan tahunan yang diselenggarakan dipanitiai oleh angkatan XVIII yang merupakan santri kelas 12 atau tingkat VI pondok, Malam Inagurasi kali ini bertempat di Unit 2 Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus. Acara Malam Inagurasi tersebut dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus, MUDIR Pondok Pesantren beserta jajarannya, juga Ustadz-ustadzah yang ikut hadir dan meramaikan acara.
Malam Inagurasi ini mengusung tema kemerdekaan dan bertajukkan “Jaya Abhinaya Bhakti Nusantara”. Uniknya, Master Of Ceremonial menggunakan bahasa inggris dan Jawa serta mengenakan baju adat jawa yang menambah kesan autentik. Acara Malam Inagurasi dimulai dengan sambutan dari ketua panitia yang merupakan santri kita yakni Rafif Ulinnuha, dilanjut dengan sambutan dari MUDIR Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus Ustadz Oemar Teguh Sabda Laksana, dalam sambutannya beliau mengatakan “Malam Inagurasi bisa menjadi wadah sekaligus media untuk menumpahkan segala bakat yang dimiliki oleh santri kita.”
Sambutan terakhir disampaikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus, Bapak Noor Muslikhan sekaligus membuka acara ini. Beliau berpesan kepada para santri “Tempat pengkaderan itu ada tiga, salah satunya adalah pondok pesantren, dan santri merupakan kader-kader yang disiapkan untuk melanjutkan perjuangan Muhammadiyah di masa mendatang.” Beliau juga menambahkan “Untuk menjadi kader yang baik hendaklah senantiasa menjadi hamba Allah yang bersyukur, memahami sifat dan karakter Muhammadiyah, Birrul Walidain, menjadi pribadi yang santun, serta Tafaqqahu Fiddiin.” Pada akhir sambutan, Bapak Noor Muslikhan dan Ustadz Oemar bersama menabuh gong sebagai simbolis pembuka acara.

Sebagai grand opening kita disuguhkan dengan adanya pemutaran video klip, atraksi semburan obor, dan drama musikal tentang kemerdekaan yang ditampilkan oleh panitia. Terpenting sekaligus yang ditunggu-tunggu oleh para santri adalah penampilan setiap angkatan santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus. Drama musikal, drama kolosal, drama puisi, menari, dan lenong adalah jenis pentas seni yang disajikan pada Malam Inagurasi. Riuhnya tepuk tangan dan gema lagu pengiring membuat Malam Inagurasi meriah dan seru hingga tak terasa telah sampai di penghujung acara.
Dengan adanya Malam Inagurasi, diharapkan santri mendapatkan wadah untuk mengembangkan bakat serta minatnya sehingga dapat melahirkan berbagai karya yang dapat membawa nama Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus, tidak hanya di Kudus saja namun dapat mencapai kancah Internasional seperti harapan MUDIR Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus.