
Djarum Foundation, pada tahun 2025 ini telah resmi mempersembahkan ajang gelar karya teater sebagai bentuk misi dalam rangka melatih dan mengembangkan imajinasi, kreatifitas, serta mentalitas peserta didik Madrasah Tsanawiyah di seluruh penjuru tanah kabupaten, tidak terkecuali Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Kudus.
Ajang gelar karya yang diadakan oleh Djarum Foundation ini memang tidak hanya untuk melatih keterampilan serta bakat para siswa, namun ajang gelar karya ini juga ditujukan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan para peserta didik untuk mengikuti ajang perlombaan istimewa yang akan diadakan oleh Djarum Foundation pada Oktober hingga Desember setiap tahunnya dalam bentuk pagelaran teater yang dinamakan dengan Festival Teater Tahunan.
Pada 30 Juli 2025 pukul 10.00 WIB, Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Kudus mempersembahkan teater pertamanya yang spektakuler, dengan usungan tema tentang “Keadilan Sosial, Persaudaraan, dan Kasih Sayang,” telah mendapat apresiasi penuh dari para dewan juri dari Djarum Foundation. “Kami menaruh perhatian besar terhadap pemain teater Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Kudus. Kami merasa bahwa para siswa memiliki potensi besar dalam dunia teater ini. Ini adalah kali pertama mereka bermain di panggung, disaksikan banyak orang, para guru dan siswa dari dalam maupun luar madrasah. Namun, untuk pertama kalinya pula mereka menunjukkan bakat istimewa dalam diri mereka. Oleh karena itu, kami berharap untuk terus menantikan kalian bergabung dengan Lokapijar,” tutur utusan Djarum tersebut.

“wiwiting tresna saka kulina”
-saka tresna-
Bermain teater bukanlah hanya tentang berakting di atas panggung. Dalam teater, kita dilatih dalam 3 aspek utama yakni Loka Rasa, Loka Raga, dan Loka Vokal. Oleh karena itu, Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Kudus menamai kelompok teaternya dengan nama “Saka Tresna” dengan motto: “wiwiting tresna saka kulina.”
“Untuk mencapai kualitas seni teater yang baik, masing-masing pemeran diharuskan menggenggam tiga aspek inti yang tidak boleh diabaikan. Yang pertama adalah loka rasa yaitu tentang bagaimana para pemeran mendalami dan menghayati peran yang ia jalani sebaik-baiknya. Apabila aspek pertama ini telah diraih, maka aspek kedua dan ketiga akan lebih mudah untuk diraih, yaitu aspek loka raga dan loka vokal. Tentang bagaimana gestur tubuh dan mimik wajah yang baik. Serta intonasi suara yang sesuai dengan suasana di atas panggung.”
Semoga dengan diadakannya ajang pagelaran teater ini, mewujudkan Lestari Budaya Nusantara sebagai warisan dunia tiada tara hingga pada akhirnya nanti.




