
La Tansa – Kudus. Disaat malam orang-orang mulai beristirahat, Riang karena telah menyemarak kan dihgayu HUT-79 pada pagi hari, siang bahkan sampai sore hari.ratusan lampu mulai berpijar di mana-mana, menggambarkan suasana meriah yang jarang terlihat. Dan malam ini giliran santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus untuk beraksi menyemarakkan Kemerdekaan Indonesia pada Malam Inagurasi santri. Ya Inagurasi Santri!Dengan tema yang Bersejarah “ Jaya Abhinaya, Bhakti Nusantara” yang mengandung makna dalam Semangat untuk memperoleh kemenangan untuk berbakti kepada kejayaan negeri. “Jaya Abhinaya” berarti semangat untuk menjadi yang terbaik, penuh energi, dan selalu bergerak maju. Sementara “Bhakti Nusantara” menegaskan komitmen para santri untuk berkontribusi bagi tanah air, menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa dengan sepenuh hati.
Dibuka dengan sambutan dari ketua panitia, Direktur Pondok dan dilanjut Ketua PDM yang menyampaikan pidato sambutan dan disusul dengan memukul gong sebagai simbolis pembukaan. Panitia yang menampilkan Grand Opening yang menampilkan tentang perjuangan bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan diselingi tarian. Dan ditengah-tengah penampilan para penonton kompak menyanyikan lagu indonesia raya dengan takzim.

Pada Malam Inagurasi ini, santri dari berbagai pelosok menampilkan berbagai penampilan unik, menyalurkan bakat dan kreatifitas, juga mempererat persaudaraan yang pastinya bikin semua mata tertuju ke panggung. Ada penampilan tari, drama kolosal, musikalisasi puisi, dan drama yang mengangkat budaya Nusantara dalam kemasan yang modern dan fresh! Kalian bakal lihat perpaduan seru antara tradisi dan kreativitas muda yang membangkitkan semangat nasionalisme.
Para santri menampilkan berbagai penampilan yang seru. Seperti kelas 8 putra yang menampilkan tari ala wonderland dengan kolaborasi tari jaranan dan tari kecak yang mengundang tawa penonton karena gemas. Kelas 11 putra menapilkan drama kolosal, menyindir tentang pemuda zaman now yang terlena dengan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dipadu dengan komedi yang kocak, penampilan PA Samsah dengan drama spektakuler yang di akhiri dengan palang “tobat yuk”.
Essttt! Santriwati juga tak mau ketinggalang dong!! Kelas 7 putri yang membawa tarian ampar-ampar pisang, lir- ilir, cublak-cublak suweng dengan pembawaan ceria. Kelas 8 putri yang mengangkat drama keong emas yang dibalut komedi kocak, juga kelas kelas 11 putri yang menampilkan drama musikal puisi, yang mengalunkan puisi Menatap Merah Putih karya Sapardi Djoko Damono, yang membuat hati para penonton bergetar. Dan masih banyak lagi penampilan santri yang berhasil memukau penonton.
Pada pelaksanaan Malam Inagurasi yang bertepatan dengan momentum kemerdekaan bangsa Indonesia dengan kegiatan positif ini diharapkan para santri mengenang kemerdekaan dengan memupuk semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan pemuda. Dan dari terselenggaranya Malam Inagurasi tahun ini yang mengangkat tema “ Jaya Abhinaya Bhakti Nusantara” diharapkan bisa memunculkan semangat persatuan untuk kembali membangkitkan negeri. Inilah sebuah pertunjukan mahakarya santri sebagai partisipasi untuk ikut mewarnai kejayaan negri.
“Alhamdulillah event Malam Inagurasi tahun ini telah terselenggara dengan lancar atas semangat panitia mempersiapkan acara dan juga partisipasi seluruh santri. Karena bertepatan dengan dirgahayu HUT-79 jadi untuk Tahun ini Malam Inagurasi kebanyakan mengangkat tema kemerdekaan dan dengan diselenggarakannya Malam Inagurasi ini juga merupakan sebagai sarana pengenalan santri baru dan sebagai wadah untuk menampilkan bakat, seni, kreativitas sekaligus hiburan bagi santri. karena Malam Inagurasi merupakan bagian pendidikan yang kita jalan kan di pesantren secara nyata atau langsung dan telah menjadi turun temurun kurang lebih sudah 10 tahun”ujar ustadz Oemar, selaku direktur Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus.

Malam Inagurasi yang telah berlangsung setiap tahun ini pasti menyimpan sejarah karena telah berjalan selama kurang lebih 10 tahun lamanya. . “Dibalik terselenggaranya Malam Inagurasi ada sejarah panjang tetang Malam Inagurasi yang telah berlangsung kurang lebih 10 tahun ini. Dahulu kegiatan ini tidak resmi, pernah beberapa kali perubahan nama. Namu karena telah menjadi kegiatan rutin setiap 1 tahun sekali maka ditetapkan secara resmi kegiatan “Malam Inagurasi” itulah penjelasan singkat mengenai sejarah Malam Inagurasi yang sejenak dijelaskan oleh ustadz Oemar. Dari sejarah itulah yang menjadikan santri setiap tahunnya memiliki semangat untuk berkarya bersama. Dari terselenggaranya Malam Inagurasi santri menyimpan makna positif bahwa berkreasi adalah kebebasan setiap manusia dan kita harus pandai pandai memanfaatkannya menjadi hal yang positif.
Malam Inagurasi yang telah terselenggara tahun ini juga berkesan bagi para penonton yang menyaksikan salah satunya ustadz Oemar selaku mudir Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus yang hadir pada acara tersebuat dari awal hingga akhir. Beliau menyapaikan kesan singkat yang intinya. “Alhamdulillah dengan penampilan-penampilan nya cukup menghibur, sekaligus menjadi penyegaran untuk para santri terutama santri baru melihat pondok ini dari berbagai sisi.” Begitulah sekiranya pendapat singkat beliau. Kesan yang terpancar dari situasi antusiasme para penonton juga menambah gemuruh riang acara Malam Inagurasi pada saat itu. Dari kecerian santri tersebut yang kemudian membangkitkan semangat yang membara untuk bisa menampilkan penampilan yang terbaik.
Keberhasilan terselenggaranya acara Malam Inagurasi tahun 2024 pasti menyimpan harapan dari penonton untuk Malam Inagurasi tahun selanjutnya. Salah satunya adalah harapan yang disampaikan oleh ustadz Oemar untuk para santrinya. Beliau menyampaikan,“Harapan untuk selanjutnya adalah bisa ditingkatkan lebih baik lagi, seperti lebih dikenalkan dengan teknis-teknis di atas panggung dan properti bisa dibuat lebih sederhana tidak mengunakan properti yang berat untuk santri” itulah hal yang perlu menjadi koreksian panitia di tahun selanjutnya untuk perbaikan menuju kemajuan malam Inagurasi berikutnya.
Di akhir pertunjukan Malam Inagurasi memperlihatkan bagaimana kerjasama santri di kalangan peserta maupun panitia, serta dukungan dari ustadz-ustadzah yang menjadi tonggak keberhasilan berjalannya Malam Inagurasi pada tahun ini. Dari kerjasama itulah yang menunjukkan bahwa santri mewujudkan persatuan untuk ikut menyemarakkan kemerdekaan Indonesia.