
Pada tanggal 07 Mei 2025, siswa-siswi kelas 10 MA Muhammadiyah Kudus melaksanakan kegiatan Study Tour ke Museum Purbakala Sangiran. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan siswa mengenai budaya, sejarah kehidupan di masa lampau, serta mempererat kebersamaan antar siswa dan guru.
Perjalanan dimulai pukul 07.30 pagi menggunakan dua bus. Sebelum memulai perjalanan siswa-siswi melaksanakan apel bersama sebagai tanda pelepasan/pemberangkatan. Setibanya di Museum Purbakala Sangiran pada pagi menjelang siang hari, rombongan langsung menuju aula sangiran untuk mengikuti acara penyambutan dan pengenalan lingkungan museum. Siswa-siswi MA Muhammadiyah Kudus sangat antusias mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu museum mengenai sejarah dan koleksi yang ada di museum tersebut.
Di sini, para siswa belajar tentang budaya, sejarah kehidupan di masa lalu, manusia purba, hewan-hewan purba, dan dapat melihat berbagai jenis replika kerangka-kerangka hewan maupun manusia purba secara langsung. Beberapa siswa bahkan bisa masuk ke dalam tempat penyimpanan kerangka asli. Tidak hanya itu, para siswa juga bisa melihat berbagai macam artefak yang berkaitan dengan kehidupan di masa lampau.
Di sini para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan dibimbing oleh Tour Guide masing-masing berkeliling museum, mulai dari Ruang Pamer 1, yang menampilkan kekayaan Sangiran dengan koleksi fosil dan artefak yang ditemukan di wilayah Sangiran, termasuk hasil penelitian sejak G.H.R. Von Koenigswald. Koleksi utama ruangan ini yaitu fosil Homo Erectus yang ditemukan di wilayah sangiran, juga beberapa fosil binatang serta kayu, beberapa diorama yang menjelaskan mengenai kehidupan masa lampau, dan contoh serta penjelasan mengenai lapisan tanah Sangiran yang penting untuk memahami lingkungan purba. Ruang Pamer 2, yang menjelaskan urutan kehidupan manusia dari manusia purba hingga manusia modern, dilengkapi dengan audio visual yang menunjukkan proses pembentukan alam. Di ruangan ini, juga terdapat profil para peneliti Indonesia yang berkontribusi dalam penelitian situs Sangiran setelah masa kemerdekaan, serta diorama mengenai situs penggalian di Sangiran. Ruang Pamer 3, atau disebut juga “Masa Keemasan Homo erectus” yang menampilkan patung replika manusia zaman Pleistosen serta diorama besar yang menjelaskan tentang lingkungan serta kehidupan mereka, berbagai hewan purba (seperti gajah purba, buaya, kerbau) serta hewan laut seperti ikan dan kepiting, juga terdapat replika tengkorak manusia Liang Bua (Homo floresiensis).
Setelah puas belajar dan melihat-lihat koleksi museum Sangiran, para siswa beristirahat makan siang sembari membeli beberapa pernak-pernik khas Sangiran yang dijual di sekitaran museum sebelum melanjutkan perjalanan ke Waduk Kedung Ombo. Di Waduk Kedung Ombo, para siswa mendapatkan kebebasan untuk berswafoto sembari menikmati pemandangan waduk, dan menunggu waktu makan malam. “Saya senang sekali bisa berkunjung ke museum ini, tidak hanya menambah wawasan tapi juga sebagai media pembelajaran yang menyenangkan. Kami juga diajak ke waduk dan makan ikan bakar yang sangat enak”. Kata Najwa, salah seorang siswi kelas 10. Selesai menikmati keindahan senja dari Yang Maha memberi keindahan dan makan malam di waduk Kedung Ombo, para siswa melanjutkan perjalanan menuju alun-alun Purwodadi.
Di Alun-alun Purwodadi, para siswa diperbolehkan berjalan-jalan dan bermain-main di sekitar alun-alun sembari berfoto dan membeli jajan-jajan yang ada dan menghabiskan waktu di alun-alun sebelum melanjutkan perjalanan pulang kembali ke MA Muhammadiyah Kudus.
(Reporter: Nafida Lisandra)